Jalaluddin Ar-Rumi
NYANYIAN SERULING BAMBU
Seruling Bambu
Mendesah selalu, sejak direnggut
Dari rumpun rimbunnya dulu, alunan
Lagu pedih dan cinta membara.
“Rahasia nyanyianku, meski dekat,
Tak seorang pun bisa mendengar dan melihat
Oh, andai ada teman tahu isyarat
Mendekap segenap jiwanya dengan jiwaku!
Ini nyala Cinta yang membakarku,
Ini anggur Cinta mengilhamiku.
Sudilah pahami betapa para pencinta terluka,
Dengar, dengarkanlah rintihan Seruling!”
MUSIK KENANGAN
Dikisahkan, seruling dan kecapi yang menawan telinga kita
Nadanya berasal dari perputaran angkasa;
Namun Iman, yang melampaui lompatan spekulasi,
Dapat mengerti merdunya setiap suara yang tak serasi.
Kami, yang bagian dari Adam, bersamanya mendengarkan
Nyanyian para Malaikat dan Muqarrabin.
Meski tumpul dan menyedihakan, ingatan kami
Masih menyimpan gema alunan nada surgawi.
Oh, musik adalah hidangan bagi para pencinta,
Musik ’kan melambungkan jiwa ke dunia Sana.
Bara berpijar, api abadi pun kian berkobar:
Sembari menikmati dengan suka-ria kami pun dengar.
CINTA DALAM KETIADAAN
Betapa tak ’kan sedih aku, bagai malam, tanpa hari-Nya serta keindahan wajah hari terang-Nya?
Rasa pahit-Nya terasa manis bagi jiwaku: semoga hatiku menjadi korban bagi Kekasih yang membuat pilu hatiku!
Aku sedih dan tersiksa karena Cinta demi kebahagiaan Rajaku yang tiada bandingnya.
Titk air mata demi Dia adalah mutiara, meski orang menyangka sekedar air mata.
Kukeluhkan jiwa dari jiwaku, namun sebenarnya aku tidak mengeluh: aku cuma berkisah.
Hatiku bilang teriksa oleh-Nya, dan kutertawakan seluruh dalihnya.
Perlakukanlah aku dengan benar, O Yang Maha Benar, O Engkaulah Mimbar Agung, dan akulah ambang pintu-Mu!
Di manakah sebenarnya ambang pintu dan mimbar itu? Di manakah sang Kekasih, di manakah “kita” dan “aku”?
O Engkau, Jiwa yang bebas dari “kita” dan “aku”, O Engkaulah hakekat ruh lelaki dan wanita.
Ketika lelaki dan wanita menjadi satu, Engkau-lah Yang Satu itu; ketika bagian-bagian musnah, Engkau-lah Kesatuan itu.
Engkau ciptakan ”aku” dan ”kita” supaya memainkan puji-pujian bersama diri-Mu,
Hingga seluruh ”aku” dan ”engkau” dapat menjadi satu jiwa serta akhirnya lebur dalam sang Kekasih.
”PERKAWINAN”
Betapa bahagia saat kita duduk di istana, kau dan aku,
Dua sosok dan dua tubuh namun hanya satu jiwa, kau dan aku.
Harum semak dan senandung burung ’kan menebarkan pesona
Pada saat kita memasuki taman, kau dan aku.
Bintang-bintang nan beredar sengaja menatap kita lama-lama:
Bagi mereka kita ’kan jadi bulan, kau dan aku.
Kau dan aku, yang tak terpisahkan lagi, ’kan menyatu dalam kenikmatan puncak,
Bercanda ria serta bebas dari percakapan dungu, kau dan aku.
Burung-burung yang terbang di langit ’kan menatap iri
Karena kita tertawa riang gembira, kau dan aku.
Sungguh ajaib, kau dan aku, duduk di sudut yang sama di sini,
Pada saat yang sama berada di Irak da khurasan, kau dan aku.
DUKACITA KEMATIAN
Pangeran umat manusia (Muhammad) sungguh mengatakan bahwa tak seorang pun yang meninggalkan dunia ini
Merasa sedih dan menyesal karena telah mati; sebaliknya, dia bahkan sangat menyesal karena telah kehilangan kesempatan,
Seraya
berkata pada dirinya, ”Mengapa tak kujadikan kematian sebagai tujuanku –
kematian sebagai gudang menyimpan segala keberuntungan dan kekayaan,
Dan mengapa, karena tampak ganda, aku tambatkan hidupku pada bayang-bayang yang mudah lenyap dalam sekejap?”
Dukacita kematian tiada hubungannya dengan ajal, karena mereka asyik dengan wujud keberadaan yang menggejala
Dan tak pernah memandang seluruh buih ini bergerak dan hidup karena Sang Lautan.
Bila Sang Lautan telah menepiskan buih ke pantai, pergilah ke kuburan dan lihatlah mereka!
Tanyakan
kepada mereka, ”Di manakah arus gelombangmu kini?” dan dengarlah
jawaban bisu mereka, ”Tanyakan kepada Sang Lautan, bukan kepada kami”.
Bagaimana buih dapat melayang tanpa ombak? Bagaimana debu terbang ke puncak tanpa angin?
Bila kaulihat debu, lihatlah pula Sang Angin; bila kau lihat buih, lihat pula Sang Samudra Tenaga Penciptan.
Mari,
perhatikanlah, karena pernglihatan batinlah satu-satunya yang paling
berguna dalam dirimu: selebihnya adalah keping-keping lemak dan daging,
pakaian dan pembungkus (tulang dan nadi).
Leburkanlah seluruh tubuhmu ke dalam Penglihatan Batin: lihat, lihat, lihatlah!
Sekilas
hanya sampai pada satu dua depa jalan; pandangan cermat akan alam
duniawi dan spiritual menyampaikan kita pada Wajah Sang Raja.
TETAP INGKAR
Apabila ada yang mengatakan kepada janin di rahim, ”Di luar sana ada sebuah dunia yang teratur,
Sebuah bumi yang menyenangkan, penuh kesenagan dan makanan, luas dan lebar;
Gunung, lautan, dan daratan, kebun buah-buahan mewangi, sawah dan ladang terbetang,
Langitanya sangat tinggi dan berbinar, sinar mentari dan cahaya bulan serta tak terkira banyaknya bintang;
Keajaibannya tak terlukiskan: mengapa kau tetap tinggal, mereguk darah, di dalam penjara yang kotor lagi penuh penderitaan ini?
Janin itu, sebagaimana layaknya, tentua akan berpaling tak percaya sama sekali; karena yang buta tak memiliki imajinasi.
Maka, di dunia ini, ketika orang suci menceritakan ada sebuah dunia tanpa bau dan warna,
Tak seorang pun di antara orang-orang kasar yang mau mendengarkannya: hawa nafsu adalah sebuah rintangan yang kuat dan perkasa –
Begitupun dengan hasrat janin akan darah yang memberinya makanan di tempat yang hina
Merintanginya menyaksikan dunia luar, selama ia tak mengetahui makanan selain darah semata.
Puasa Membakar Hijab
Rasa manis yang tersembunyi,
Ditemukan di dalam perut yang kosong ini!
Ketika perut kecapi telah terisi,
ia tidak dapat berdendang,
Baik dengan nada rendah ataupun tinggi.
Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa,
Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu.
Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab.
Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu.
Disebabkan Ridha-Nya
Jika saja bukan karena keridhaan-Mu,
Apa yang dapat dilakukan oleh manusia yang seperti debu ini
dengan Cinta-Mu?
Letak Kebenaran
Kebenaran sepenuhnya bersemayam di dalam hakekat,
Tapi orang dungu mencarinya di dalam kenampakan.
Rahasia yang Tak Terungkap
Apapun yang kau dengar dan katakan (tentang Cinta),
Itu semua hanyalah kulit.
Sebab, inti dari Cinta adalah sebuah
rahasia yang tak terungkapkan.
Pernyataan Cinta
Bila tak kunyatakan keindahan-Mu dalam kata,
Kusimpan kasih-Mu dalam dada.
Bila kucium harum mawar tanpa cinta-Mu,
Segera saja bagai duri bakarlah aku.
Meskipun aku diam tenang bagai ikan,
Tapi aku gelisah pula bagai ombak dalam lautan
Kau yang telah menutup rapat bibirku,
Tariklah misaiku ke dekat-Mu.
Apakah maksud-Mu?
Mana kutahu?
Aku hanya tahu bahwa aku siap dalam iringan ini selalu.
Kukunyah lagi mamahan kepedihan mengenangmu,
Bagai unta memahah biak makanannya,
Dan bagai unta yang geram mulutku berbusa.
Meskipun aku tinggal tersembunyi dan tidak bicara,
Di hadirat Kasih aku jelas dan nyata.
Aku bagai benih di bawah tanah,
Aku menanti tanda musim semi.
Hingga tanpa nafasku sendiri aku dapat bernafas wangi,
Dan tanpa kepalaku sendiri aku dapat membelai kepala lagi.
Hati Bersih Melihat Tuhan
Setiap orang melihat Yang Tak Terlihat
dalam persemayaman hatinya.
Dan penglihatan itu bergantung pada seberapakah
ia menggosok hati tersebut.
Bagi siapa yang menggosoknya hingga kilap,
maka bentuk-bentuk Yang Tak Terlihat
semakin nyata baginya.
Kesucian Hati
Di manapun, jalan untuk mencapai kesucian hati
ialah melalui kerendahan hati.
Maka dia akan sampai pada jawaban “Ya” dalam pertanyaan
Bukankah Aku Tuhanmu?
Memahami Makna
Seperti bentuk dalam sebuah cermin, kuikuti Wajah itu.
Tuhan menampakkan dan menyembunyikan sifat-sifat-Nya.
Tatkala Tuhan tertawa, maka akupun tertawa.
Dan manakala Tuhan gelisah, maka gelisahlah aku.
Maka katakana tentang Diri-Mu, ya Tuhan.
Agar segala makna terpahami, sebab mutiara-mutiara
makna yang telah aku rentangkan di atas kalung pembicaraan
berasal dari Lautan-Mu.
Tuhan Hadir dalam Tiap Gerak
Tuhan berada dimana-mana.
Ia juga hadir dalam tiap gerak.
Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu.
Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang.
Lihatlah yang Terdalam
Jangan kau seperti iblis,
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam.
Lihatlah di balik lumpur,
Beratus-ratus ribu taman yang indah!
Masjid-Masjid Bersejarah di indonesia
1. Masjid Agung Al Azhar (1952)
2. Masjid Agung Sunda Kelapa (1969)
3. Masjid Al-Makmur (1840)
4. Masjid Al-Mansur (1717)
5. Masjid Angke Al-Anwar (1761)
6. Masjid Istiqlal (1961)
7. Masjid Jami Al - Makmur (1704)
8. Masjid Jami Al-Atiq (1500-an)
9. Masjid Jami Al-Barkah (1818)
10. Masjid Jami Al-Islam (1770)
11. Masjid Jami An-Nawier (1700-an)
12. Masjid Jami As-Salafiyah (1620)
13. Masjid Jami Matraman (1837)
14. Masjid Si Pitung Al-Alam (1600-an)
Doa Dihindarkan Dari Godaan Setan (Syetan)
Doa Saat Melepas Pakaian Atau Baju
Doa Hendak Memakai Pakaian
Doa Ketika Bercermin (Berkaca atau Berhias)
Doa Ketika Ada Petir,Gludug,Halilintar
Doa Ketika Turun Hujan
Doa Keluar Dari WC/Kamar Kecil
Doa Sebelum Masuk WC
Doa Ketika Menghadapi Kesulitan
Doa Mohon Kesembuhan Dari Penyakit
Doa Setelah Belajar
Doa Sebelum Belajar
Doa Setelah Bangun Tidur
Doa Ketika Mimpi Buruk
Doa Keluar Masjid
Doa Masuk Masjid
Doa Memperkuat Iman
Doa Mohon Keslamatan Dunia Akhirat
Bacaan Takbir (Allahu Akbar)
Doa Untuk Orang Tua
Kita sebagai anak yang shaleh dan shalehah wajib mendoakan orang tua kita karena mereka yang telah mengasuh kita dari kecil hingga dewasa.Pesan Rasulullah Saw : Amal perbuatan yang di cintai Allah adalah shalat tepat pada waktunya,berbakti pada...
Risma MJ ( miftakhul jannah ) di dirikan pada tanggal , yang dipimpin oleh Isrofi dan Amiruddin. lewat musyawarah terbuka pemilihan Seperti sebelumnya, penentuan dikutip dari hasil Voting mana
yang paling banya Pollingnya, Setelah
dihitung, akhirnya satu calon telah resmi menjabat sebagai Ketua terpilihlah ketua baru yaitu Mas Isrofi.
Risma MJ memiliki sebuah arti yaitu Remaja Islam Masjid Miftakhul Jannah atau
disingkat Risma, dan miftakhul jannah berarti Kunci Syurga yang diambil dari nama
Mushalah pertama yaitu miftakhul jannah, sehingga jadilah sebuah nama Risma MJ ( miftakhul jannah ). Selama berdirinya Risma MJ ( miftakhul jannah ) sebagai promosi perdana, Risma MJ ( miftakhul jannah ) membuat Design 1x24 jam tamu harap lapor guna untuk income perdana Risma MJ kemudian laba dari penjualan kita gunakan untuk modal pembelian parfum non alkohol kemudian menjualnya kembali hasil dari penjualan kita belikan alat musik hadroh agar menarik Remaja yang ada disekitar. Risma MJ ( miftakhul jannah ) yang di pimpin oleh Mas Isrofi, Mas Amir dkk. cukup menarik perhatian masyarakat pada
waktu itu. Dengan program – program umum dan Islami yang dibuat Risma MJ membuat remaja sekitar syur untuk
masuk kedalamnya.